Berita Desa
Tak Disangka Upacara Tulude Apengsala 2025 Hadir Lebih Spektakuler dari Sebelumnya
Kegiatan Adat Tulude – Kampung Apengsala
Hari/Tanggal/Waktu: Kamis, 27 — Pagi
Kamis pagi di Kampung Apengsala tampak lebih hidup dari biasanya. Masyarakat mulai berdatangan sejak matahari terbit untuk mengikuti pelaksanaan Adat Tulude, sebuah tradisi budaya yang sarat makna bagi warga setempat. Suasana kampung dihiasi warna-warni ornamen adat, dengan panggung utama yang tertata rapi sebagai pusat kegiatan.
Tradisi Tulude menjadi momen penting bagi warga Apengsala karena ritual ini menandai ungkapan syukur atas penyertaan Tuhan selama setahun penuh, sekaligus memohon berkat dan keselamatan untuk tahun yang baru. Selain sebagai perayaan budaya, Tulude juga berfungsi memperkuat identitas masyarakat dan mempererat hubungan sosial antarwarga.
Kegiatan Adat Tulude di Kampung Apengsala diselenggarakan oleh panitia adat bersama perangkat kampung serta tokoh agama. Warga dari seluruh penjuru kampung turut hadir, mengenakan pakaian adat yang berwarna cerah untuk memeriahkan jalannya acara.
Upacara ini berlangsung pada Kamis, 27, pagi hari, di lapangan terbuka Kampung Apengsala yang dihias khusus untuk perayaan tersebut. Tujuan kegiatan adalah menyampaikan rasa syukur dan harapan baru menurut tradisi nenek moyang masyarakat setempat.
Tradisi Tulude dianggap penting karena menjadi sarana pelestarian nilai budaya, pembelajaran bagi generasi muda, dan simbol persatuan. Adapun pelaksanaannya mencakup beberapa tahap, mulai dari doa pembukaan, pengangkatan tawu-tawu (kue adat), pembacaan doa syukur, hingga prosesi pemotongan simbolis sebagai tanda pengharapan baru.
Lingkungan tempat kegiatan terlihat semarak dengan dekorasi dari daun kelapa, hasil bumi, dan rangkaian adat lainnya. Musik tradisional mengiringi setiap prosesi, memberikan nuansa khidmat sekaligus meriah.
Peserta acara menunjukkan antusiasme tinggi. Banyak warga tampak mengabadikan momen dengan ponsel mereka, sementara yang lain mengikuti prosesi dengan tenang. Beberapa kelompok adat tampil dengan busana tradisional berbagai warna seperti merah, kuning, dan biru, menambah keindahan visual kegiatan.
Salah satu peristiwa menarik terjadi saat pengangkatan tawu-tawu utama. Warga memberikan tepuk tangan sebagai bentuk sukacita, sementara pemangku adat memimpin doa dengan penuh penghayatan.
“Tulude adalah warisan leluhur yang harus terus dijaga. Setiap tahun, kami berusaha membuat kegiatan ini semakin baik agar nilai-nilai budaya tetap hidup di tengah masyarakat,” ujar salah satu panitia adat.
Seorang warga yang turut hadir mengatakan, “Saya bangga bisa ikut dalam tradisi seperti ini. Anak-anak kita bisa melihat langsung bagaimana adat dijalankan sehingga mereka tidak melupakan jati diri sebagai masyarakat Apengsala.”
Secara langsung, kegiatan ini memperkuat rasa persaudaraan antarwarga dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan budaya. Kegiatan ini juga menjadi ruang edukasi yang efektif bagi generasi muda untuk mempelajari sejarah serta nilai-nilai adat.
Dalam jangka panjang, perayaan Tulude dapat meningkatkan potensi wisata budaya di Apengsala, mendorong aktivitas ekonomi lokal seperti kuliner dan kerajinan, serta memperkokoh identitas budaya masyarakat di tengah perkembangan zaman.
Warga dan perangkat kampung berharap tradisi Tulude dapat terus dilaksanakan setiap tahun dengan persiapan yang lebih matang dan melibatkan lebih banyak generasi muda. Panitia berencana membentuk kelompok budaya yang berfokus pada pelatihan tarian, musik, dan dokumentasi agar tradisi ini bisa diwariskan secara berkelanjutan.
Adat Tulude di Kampung Apengsala menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan budaya masih memiliki tempat penting dalam kehidupan masyarakat. Melalui perayaan yang penuh makna ini, warga bukan hanya menunjukkan rasa syukur, tetapi juga komitmen untuk menjaga warisan leluhur demi masa depan budaya yang lebih kuat.